Minggu, 28 November 2010

ADAB ZIARAH KUBUR

Dalam Islam, seluruh aspek kehidupan sudah punyai rambu masing-masing, termasuk tentang ziarah kubur. Awalnya Islam melarang perbuatan ini hingga akhirnya Nabi mengizinkan kembali. Diriwayatkan dari Buraidah, Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda. ‘’ Dahulu saya melarang kalian berziarah ke kuburan, tapi (sekarang) ziarahilah kuburan tersebut sebab ia bisa mengingatkan akan Hari Akhirat.” (Riwayat Muslim)
Berikut beberapa hal yang berkaitan dengan ziarah kubur:
1. Tidak mengkhususkan waktu tertentu.
Ziarah kubur tak mengenal waktu khusus dan tertentu. Ia bisa dilakukan kapan saja. Tanpa ada perbedaaan dan keutamaan di dalamnya, sebagaimana perbuatan sebagian orang yang ramai berziarah kubur pada Jumat atau Hari Raya Ied.
2. Mendoakan mereka
Setiap Muslim disunnahkan membaca doa ketika melewati atau memasuki suatu kuburan. Memohonkan bagi mereka rahmat dan maghfirah (Pengampunan). Di antara doanya: Assalamuala ahli ad-diyar min al-mu’minina wa al-muslimin, wa yarhamu Allahu Al-mustaqdimina minna, wa inna insya allahu bikum lahiqun.
‘’ Segala keselamatan (semoga tercurah) kepada para penghuni kubur, yakni orang-orang mukmin dan Muslim, dan semoga Allah merahmati orang-orang yang telah mendahului kami. Insya Allah kamipun akan menyusul mereka.”
3. Tak mencela si mayit
Tak sepantasnya seseorang mencela mayat Muslim yang telah menilnlggal. Sabda Nabi,’’Janganlah kalian mencela mayat-mayat iut. Sesungguhnya mereka itu telah mendapatkan ganjaran dari apa yang mereka usahakan dahulu.” (Riwayat Al Bukhari)
4. Mengambil pelajaran dari orang mati
Hikmah terbesar dari ziarah kubur adalah mengingatkan manusia akan hakikat kehidupan ini. Adanya fase kematian sebagai pintu gerbang menuju kehidupan hakiki. Menjadikan hati bisa lunak dan bersih kembali, Nabi bersabda, ‘’ .. ziarahilah kuburan sesungguhnya terdapat ibrah (pelajaran) di dalamnya.”
Dalam riwayat Anas bin Malik dikatakan,’’ … Sesungguhnya ia bisa melunakkan hati, mengucurkan air mata, serta mengingatkan kalian akan hari Akhirat (Kematian)…’’ (riwayat Al Hakim dan al – Baihaqi).
5. Stop berbuat Ghuluw (berlebih-lebihan) terhadap kuburan.
Diantara bentuk Ghuluw kaum terdahulu adalah menjadikan kuburan orang-orang saleh diantara mereka sebagai sesembahan. Kepadanya mereka berdoa, memohon bantuan, serta mengharapkan berkah dan keselamatan. Yang tak lain, semua itu termasuk perbuatan dilaknat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Nabi Shallallahu’alaihi wasallam pernah berdoa. ‘’ Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kuburan saya ini sebagai berhala yang disembah nantinya,” (Kitab Al-Muwattha Imam Malik)
6. Tidak menjadikan kuburan sebagai masjid.
Tak sepantasnya seorang Muslim menjadikan kuburan sebagai tempat shalat. Sebagaimana ia juga tak boleh mendirikan bangunan masjid di lokasi kuburan. Rasulullah bersabda, ‘’ Sesungguhnya manusia yang paling buruk adalah mereka yang masih hidup ketika Hari Kiamat tiba dan orang-orang yang menjadikan kuburan itu sebagai masjid.’’
(Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban, dan at-Thabrani).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar