Sabtu, 21 Agustus 2010

SAMBUTAN KETUA UMUM M.U.I KOTA DEPOK

(MEI 2010)

“ MASJID PUSAT RE-INTEGRASI UMAT “
Motivasi utama dari pendirian masjid itu sejatinya bukanlah hanya mewujudkan suatu tempat beribadah, sebab agama Islam sendiri telah menjadikan bumi ini seluruhnya merupakan masjid bagi kaum muslimin. Motivasi utama dari pendirian masjid itu ialah bertujuan membina suatu tempat yang akan dikunjungi oleh seluruh kaum muslimin. Ia adalah rumah Allah atau rumah bersama. Di rumah inilah segenap kaum muslimin dapat bertemu untuk beribadah, bermusyawarah, memutuskan hukum dan lain-lain yang bermanfaat. Masjid adalah merupakan balai pertemuan umat Islam dan ia adalah merupakan ruh umat Islam dan pendapat-pendapat yang brilian akan bertemu dan diolah,hingga benar- benar akan menghasilkan persatu-paduan yang kokoh dan rasa kasih sayang yang mendalam. Dan dari tempat inilah akan mendengung suara adzan lima kali dalam sehari semalam yang memenuhi angkasa bahwa kalimah Allah telah menjadi kalimah yang tertinggi.

Namun sayang kiranya masih jarang sekali kita mendengar anjuran dan teladan dari para pemimpin Islam yang menghidup-suburkan masjid, dengan shalat berjamaah dan dengan hidup secara berjamaah.
Maka adalah suatu kelucuan dan suatu kejanggalan, kalau persatuan umat Islam hanya akan dibina melalui teriakan-teriakan, pidato-pidato atau statemen diatas kertas belaka, tanpa memperhatikan bagaimana USWATUN HASANAH Rasulullah SAW menggalang umat yang bersatu padu, yang dapat menimbulkan IZZAH kaum muslimin, yang tidak dapat dipermainkan dan dijadikan anak catur oleh golongan manapun.

Adalah tidak diragukan lagi, bahwa dalam usaha menegakkan persatuan umat Islam, masjid mempunyai peranan yang sangat urgen dan strategis. Maka dapatlah kita memahami mengapa yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah SAW sesampainya di Madinah adalah masjid “ QUBA “, masjid yang terletak sekitar 3 mil dari kota Madinah, kemudian menyusul dibangun masjid “ NABAWI ‘. Padahal beliau sendiri belum mempunyai tempat tinggal, dimana beliau masih menumpang dirumah salah seorang sahabatnya dari golongan Anshar yang bernama Abu Ayyub Al-Anshari r.a.

Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a telah memberikan peringatan yang amat berguna bagi kita semua. Beliau punya pandangan yang sangat cemerlang tentang masa depan, betapa besar fungsi masjid sebagai pusat re-integrasi umat, bila kelak umat dilanda krisis. Dalam salah satu pidatonya antara lain beliau berkata :

“ Sesungguhnya kalian sekarang sedang di atas pangkuan Khalifah kenabian, tapi kalian sedang berada dalam persimpangan jalan . Nanti sesudahku kalian akan melihat suatu pemerintahan yang kejam, raja yang keras kepala, umat yang berpecah belah, darah mudah tertumpah tanpa adanya perlindungan hokum. Jika sekiranya datang cengkeraman dari pihak yang batil dan timbul perlawanan dari pihak yang benar, maka perlawanan itu tidak begitu berarti dan menjadi hancur karenanya; maka dikala itu Masjidlah tempat kalian menetap, dan dari al-Qur’anlah tempat kalian mencari petunjuk”.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah r.a dinyatakan bahwa diantara tujuh golongan yang akan mendapat naungan pada hari kiamat kelak adalah orang yang hatinya penuh perhatian terhadap masjid. Oleh karena itu mari kita jaga masjid yang berfungsi sebagai Re-integrasi umat ini dengan sebaik-baiknya, semoga kita termasuk orang-orang yang akan mendapat naungan Allah. Amin

Ketua MUI Kota Depok
Dr. Ahmad Dimyathi Badruzzaman MA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar