Sabtu, 18 September 2010

BEKERJA , MENCARI NAFKAH MENURUT ISLAM (BERSAMBUNG 4)

Tawakal yaitu sikap menyerah sepenuhnya kepada keputusan Allah, hanya dibenarkan setelah kita melakukan usaha secara maksimal, sebagaimana sabda Nabi saw: "Law Annakum Tawakkaluna 'Alallahi Haqqa Tawakkulihi Larazaqakum Kama Yarzuquth-Thaira Taghdu Khimashan Wa Taruhu Bithanan"; artinya : "Seandainya kalian benar2 berserah diri (tawakal) kpd Allah --setelah melakukan upaya2 maksimal--,maka pasti Allah akan memberi rezeki kpd kalian,seperti Ia memberi rezeki kepada burung yang berangkat diwaktu pagi dalam keadaan lapar, dan pulang diwkt sore dalam keadaan kenyang".(H.R.At-Tirmidzi, An-Nasa-i dan Ibnu Majah).

Hadits ini mengajarkan pengertian tawakal (berserah diri) kepada Allah; yaitu berusaha mencari rezeki, seperti burung-burung yang pergi meninggalkan sarang mencari makan. Jadi, bukan pasrah, menyerah kepada nasib atau merasa cukup dengan do'a tanpa usaha. 'Umar bin Khaththab berkata:
La Yaq'udu Ahadukum 'An Thalabir-Rizqi,Yaqulu:Allahummar-Zuqni,Faqad 'Alimtum Annas-Sama-i La Tumthiru Dzahaban Wa La Fidhdhatan; artinya: "Jangan sampai seorang pun dari kalian --hanya--duduk2 saja tidak mencari rezeki, lalu ia berdo'a: "Ya Allah, berikan aku rezeki", padahal kalian sudah tahu bahwa langit tidak akan menurunkan emas dan perak. (Ihya' juz I hal. 485)

'Umar pernah berkata kpd temannya:"Ala Unabbi-ukum Manil-Mutawakkilun?"; artinya: "Maukah aku beritahukan kalian,siapakah sebenarnya orang yang bertawakal?". Temannya pun menjawab: "Baiklah". 'Umar pun berkata:"Huwal-Ladzi Yulqil-Habba Fil-Ardhi, Tsumma Yatawakkalu 'Ala Rabbihi 'Azza Wa Jalla";
artinya:"Orang yang bertawakal itu, ialah orang yang menanam benih ke dalam tanah (maksudnya: melakukan upaya memetik hasil), lalu ia berserah diri kepada Rabb-nya Yang Maha Mulia dan Maha Agung".(Nizhamil-Iqtishadi Fil-Islam hal.64). Jelaslah, tawakal dilakukan sesudah usaha. Tidak ada tawakal tanpa usaha.

Tawakal, pasrah kepada Allah setelah melakukan usaha yang maksimal, adalah sikap yang menjamin datangnya rezeki yang cukup, Allah berfirman: "Wa Man Yatawakkal 'Alal-Lahi Fahuwa Hasbuhu"; artinya: "Siapa-saja yang bertawakal kepada Allah, maka Ia pasti akan memberi kecukupan kepadanya". (Surah Ath-Thalaq ayat 3) Artinya, Allah akan memberikan hasil yang sangat cukup untuk kebutuhannya.

Tawakal juga merupakan syarat keimanan kepada Allah; firman-Nya: "Wa 'Alal-Lahi Fatawakkalu In Kuntum Mu'minin"; artinya: "Hendaklah kalian bertawakal kepada Allah jika kalian orang-orang yang beriman". (Surah Al-Maidah ayat 23)

Dan Tawakal akan mendatangkan kecintaan Allah; firman-Nya: "Innal-Laha Yuhibbul-Mutawakkilin"; artinya: "Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang2 yang bertawakal" (Surah Ali 'Imran ayat 159).

Berusaha adalah tindakan pertama, berdoa'a tindakan kedua dan tawakal adalah tindakan ketiga, Nabi saw bersabda: "Ihrish 'Ala Ma Yanfa'uka,Wasta'in Billahi, Wa La Ta'jizanna";artinya: "Kerahkan seluruh kemampuan-mu utk meraih apa saja yg bermanfaat; dan minta bantuanlah (berdo'a) kpd Allah; dan jangan engkau bersikap lemah (negatif thinking)" (H.R. Muslim) (Next)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar