Sabtu, 18 September 2010

TIPE MANUSIA DALAM BERAGAMA
Ada 4 (empat) tipe manusia dalam beragama:
(1) Tipe pertama: Mencari ketenangan atau pelarian dari rasa stress. Dan biasanya, tipe semacam ini sering mencari-cari figur dlm upayanya mencari ketenangan. Ketenangan pun segera diperoleh ketika ia telah menemukan figur yg sesuai, pas dgn keinginannya. Apakah Islam membenarkan tipe manusia semacam ini dan cara-cara yang ditempuhnya?
(2) Tipe kedua: Mencari uang (harta). Ada titik temu atau simbiosis mutualism antara tipe pertama dgn tipe kedua; yg pertama mencari ketenangan, yaitu mencari figur, sedangkan yg kedua mencari uang, yaitu menjadikan dirinya sebagai figur. Jadi, bukannya Rasulullah saw yg dia jadikan figur, tetapi dirinya.
Syaikhul-Islam Muhammad bin 'Abdul-Wahhab berkata tentang tipe kedua ini: "Innad-Da'iya Idza Da'an-Nasa Fahuwa Yad'u Ila Nafsihi" (Para Da'i, pada umumnya ketika ia menyeru manusia, ia menyeru mereke kepada --kepentingan-- dirinya); yaitu harta, populari tas, ngetop dll. Apakah Islam membenarkan tipe manusia seperti ini dan cara2 yg ditempuhnya?
(3) Tipe ketiga: Mencari pembenaran. Tipe semacam ini menjadikan agama sebagai alat legitimasi segala tindakan2nya. Ia meyakini sesuatu berdasarkan sudut pandangnya, lalu mencari-cari dalil (ayat atau hadits) utk membenarkan pandangannya. Dan baginya tdk ada org yg benar selain dirinya atau kelompoknya.
Syaikh 'Utsaimin telah mengkritik cara beragama tipe ketiga ini, beliau berkata:"La Ta'taqid Tsumma Tastadil, Fatadhillu" (Janganlah engkau meyakini sesuatu lalu men-cari2 dalil --utk. membenarkannya--,karena --dgn cara seperti itu-- engkau akan tersesat). Apakah Islam membenarkan tipe manusia seperti ini dan cara2 yg ditempuhnya?
(4) Tipe ke-empat:Mencari kebenaran. Tipe ke-empat ini selalu berusaha memperbaiki pemahaman, amal dan perbuatan sesuai dengan A-Quran dan As-Sunnah. Prinsipnya: "Fa'alaika An-Ta'rifal-Haqqa Bidalilihi La Bi Qa-ilihi"; artinya:"Wajib bagi-mu utk mengetahui kebenaran (al-haq) berdasarkan dalilnya, bukan siapa yg mengatakannya".
Syaikh 'Utsaimin mengatakan bila kita ingin memilih tipe ke-empat, yaitu mencari kebenaran:"Istadil Tsumma'-Taqid";artinya:"Kaji dalilnya, lalu yakini". Maka, tipe ke-empat ini selalu berusaha, ber-sungguh-sungguh mengkaji, mempelajari ilmu agama serta medalaminya. Inilah cara beragama kaum Salaf. Sekarang, terserah kepada kita masing-masing jalan manakah akan kita pilih?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar